Fenomena alam yang mungkin terjadi pada tahun 2016 telah di ketahui oleh NASA sebagai mana sebelumnya pada tahun 2015 Nasa telah memprediksi bahwa pada tahun tesebut suhu dunia rata-rata mencapai 59° Celcius dan ternyata terbukti di india suhu panasnya sampai memakan
Ilustrasi Nasa Fenomena Alam 2016
ribuan korban sehingga garis putih aspal di jalan meleleh tentunya mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap ke hidupan tumbuh-tumbuhan hewan dan manusia hal,sebnarnya Nasa telah memiliki data kejadian dan fenomena alam sampai tahun 2024 akan tetapi kita jarang menggali informasi dan Nasa menyembunyikan rahasia itu salah satunya demi keamanan agar penduduk bumi tidak panik tentunya masih banyak alasan lain.
fenomena alam yang bakal terjadi di tahun 2016 adalah Terjadinya badai topan yang dasyat di negeri china informasi prediksi nasa berasal dari satelite IRAS (The Infrared Astronomi Satellite) miliknya NASA 32 tahun yang silam,fenomena alam di ketahui oleh Nasa di berbagai negara di dunia akan tetapi hanya sebagiaan kecil rahasia Nasa ke publik bahkan nasa mampu memprediksi negeri paman sam Amerika Us 2016 akan dilanda kemerosotan ekonomi bisa jadi ini adalah dampak dari naiknya $ dollar terhadap rupiah tahun sekarang 2015 banyak kabar menarik tahun 2016 yang meski kita ketahui fenomena alam yang terjadi pada tahun 2016 nantinya.
perubahan alam terjadi di akibatkan oleh banyak Faktor diantara berubahnya Alam disebabkan tangan manusia sebagiaan di karenakan oleh Alam itu sendiri tentu sangat banyak kejadiaan alam hari ini yang akan menjadi dampak fenomena alam pada tahun 2016 semuanya berjalan seiring waktu dari dalil itulah maka akan bisa di ketahui oleh Nasa melalui satelit untuk mempelajari ilmu tentang jagad raya dengan adanya akal pasti manusia lebih dari makhluk lainnya sehingga di jadikan sebagai Khalifah (Pemimpin) di muka bumi yang lebih unggul dari makhluk lainnya.
Kunjungi juga Fenomena langit yang terjadi tahun 2015
Menurut Nasa fenomena Alam yang bakal terjadi tahun 2016 memprediksikan Angin Topan yang dasyat bakal terjadi semua itu hanyalah sebuah Ramalan Nasa untuk membuktikan kebenaran benar vs tidaknya kita akan lihat di tahun 2016 esok semua ketentuaan di tangan yang maha Tunggal jika dia yang diatas segalanya berkehendak lain dipastikan tak ada yang dapat mencegah dan mengakibatkan terjadinya fenomena alam semua berdasarkan kehendak dan kuasa-Nya Ilmu pengetahuaan adalah solusi untuk menekan timbulnya jatuh korban di akibatkan oleh bencana dari fenomena alam itu sendiri.
Tibanya tahun kabisat pada 2016 ini tidak banyak yang mengetahuinya. Hal ini dikarenakan masyarakat belum banyak tahu apa itu tahun kabisat. Seperti tulisan yang disajikan merdeka.com sebelumnya, tahun kabisat muncul setiap empat tahun yang ditandai dengan bertambahnya satu hari dalam bulan Februari. Pada umumnya, bulan Februari hanya sampai tanggal 28, namun pada tahun kabisat agak berbeda yaitu sampai tangga 29.
Selain adanya penambahan tanggal dalam kalender tahunan, ternyata tahun kabisat di 2016 ini lebih istimewa dari tahun kabisat sebelumnya. Di mana akan ada fenomena alam yang akan terjadi setelah tanggal 29 Februari.
Pengamat Astronomi, Nurdiansyah mengatakan fenomena yang akan terjadi yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan. Fenomena alam ini akan melintasi beberapa kawasan di Indonesia.
"Untuk tahun 2016 di wilayah Indonesia, akan terjadi 2 gerhana matahari dan 2 gerhana bulan," ujar Nurdiansyah kepada merdeka.com, Kamis (25/2).
Adapun salah satu gerhana matahari yang dimaksud yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 yang lalu.
"Gerhana matahari di tanggal 9 maret 2016 adalah yang paling istimewa," tambah dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan GTM akan melintasi sebelas kawasan di Indonesia. Sebelas kawasan itu antara lain, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
GTM merupakan peristiwa alam yang dikarenakan posisi matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis. Kejadian ini dimulai pada saat bulan secara perlahan menutupi piringan matahari. Semakin lama semakin besar, area piringan matahari ditutupi secara total oleh bulan. Akibatnya, wilayah-wilayah yang dilintasi GTM tidak mendapatkan sinar matahari (gelap).
Pada umumnya, orang-orang menilai peristiwa gerhana matahari membahayakan penglihatan. Namun pada fenomena GTM ini, BMKG mengimbau agar masyarakat mempersiapkan diri untuk melihat proses terjadinya GTM karena dianggap bermuatan ilmiah.
Comments
Post a Comment